"Twentie Syndrome"

It feels right, it feels wrong.

tahun lalu, 2014. usiaku sudah 20 tahun. yap. lebih menggelegar rasanya daripada ulang tahun ke 17.
ngga ngerti kenapa bisa kayak gini. ngga ngerti kenapa mendadak di tahun ini, di semester ini aku menjadi sangat serius, walaupun permukaanku berkata lain, namun isi kepalaku ngga lain dan ngga bukan adalah rencana masa depan yang sudah tertata rapi.
rasanya asik, rasanya seperti membereskan kamar demi orang tua yang akan berkunjung ke kamar.
rasanya ngilu, secara tidak langsung menyeleksi siapa yang cocok dijadikan teman.

meskipun, tidak dapat ku elakkan bahwa aku berteman dengan siapapun untuk melancarkan rejeki melalui silaturrahim. jadi, terpaksa beradaptasi. kadang naikin level, kadang nurunin level. yang paling bahagia kalo, we share the same level. hap! you know how it feels, right?

aku melihat diriku di kos adalah diriku yang sesungguhnya, mewujudkan ambisiku untuk memenangkan sesuatu, untuk menjajalkan kemampuan otakku, belajar keras melampaui batas diri, namun rasa haus dan minder itu selalu ada. rasanya selalu kurang belajar. rasanya ingin sepintar dosen-dosenku, rasanya ingin sebijak mungkin.
 
aku melihat diriku diluar adalah sisiku yang berbeda, yang memakai topeng, yang menutupi segala kesulitan yang ku miliki, supaya orang lain tidak meniru caraku menghandle segala rintangan hidup.

It feels right yet it feels wrong.

mungkin ini being-twenty syndrome. I hope those ambitions will be organized well soon, because all I do for myself, supposedly meant to please myself.

Komentar

Postingan Populer